tanya:
apa yang harus dilakukan seorang hamba untuk tidak mengulang dosa yang sama? karena si hamba sebenarnya telah punya rasa takut akan mengerjakannya lagi. apakah seorang hamba benar2 mampu menjauhi perbuatan dosa? saya melihat kadang seseorang begitu tidak berdaya dari berbuat kesalahan yang sama.
jawab :
untuk menjawab persoalan ini terlebih dulu kita mengertikan kepada hati si hamba pelaku dosa bahwa salah satu fungsi Islam adalah agama solusi. seseorang ketika melakukan sesuatu pasti ada niat dan tujuan. terkadang untuk menggapai tujuannya seseorang hanya terfokus pada satu cara/jalan, celakanya jalan pintas yang hakikatnya justru membawa banyak resiko yang tidak ringan untuk ditanggung. mungkin sedang lupa bahwa agama telah menawarkan aneka jalan alternatif yang ringan, tepat, damai dan indah, berpahala pula. jika telah kita sadarkan hati hamba itu lalu menerimanya, maka baik baginya. tapi jika tidak maka hati harus kita paksa, seperti memaksa seseorang yang sedang sakit untuk meminum obat pajit demi kesembuhannya.
heartsays
Kamis, 02 Juli 2015
dosa zinah
tanya :
saya memikirkan hukuman rajam sampai mati pada orang dewasa/tua yang berzinah. apa yang akan terjadi jika hukuman ini tidak terlaksana di dunia? bagaimana hakikat taubat mereka yang sudah mengerjakannnya? benarkah jika seseorang berlaku demikian Allah langsung mencabut ni'matNya?
jawab:
memang terlaksananya hukuman sesuai ketentuan bisa jadi akan mengurangi bahkan menghapus dosa hamba yang telah bersungguh2 bertaubat. bahkan taubatnya akan diterima sebelum terlaksananya hukuman yang tdk diberikan. yang tidak diberi pengampunan adalah :
1. yang terus menerus melakukan dosa
2. yang mati dalam keadaan kafir
QS. An Nisa' : 17-18
saya memikirkan hukuman rajam sampai mati pada orang dewasa/tua yang berzinah. apa yang akan terjadi jika hukuman ini tidak terlaksana di dunia? bagaimana hakikat taubat mereka yang sudah mengerjakannnya? benarkah jika seseorang berlaku demikian Allah langsung mencabut ni'matNya?
jawab:
memang terlaksananya hukuman sesuai ketentuan bisa jadi akan mengurangi bahkan menghapus dosa hamba yang telah bersungguh2 bertaubat. bahkan taubatnya akan diterima sebelum terlaksananya hukuman yang tdk diberikan. yang tidak diberi pengampunan adalah :
1. yang terus menerus melakukan dosa
2. yang mati dalam keadaan kafir
QS. An Nisa' : 17-18
إِنَّمَا
التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ
ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا (١٧) وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ
لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ
الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ وَلا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ
كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا (١٨
17. Sesungguhnya tobat[11] di sisi Allah hanyalah bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti[12], kemudian segera bertobat[13]. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.
18.
Dan tobat itu tidaklah diterima Allah dari mereka yang melakukan
kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara
mereka[14], (barulah) dia mengatakan, "Saya benar-benar bertobat sekarang[15]." Dan tidak (pula diterima tobat) dari orang-orang yang meninggal sedang mereka di dalam kekafiran[16]. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan azab yang pedih.
QS. Al Fajr :15-16
15. Maka adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya, dan memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku memuliakanku"
16. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinakanku"
15. [10]Maka
adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan
memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku".
- See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-fajr.html#more
15. [10]Maka
adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan
memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku".
16. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinakanku.”
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-fajr.html#more
artinya : anugerah ni'mat dan siksa selama manusia hidup di dunia sesungguhnya berfungsi/bersifat ujian dan peringatan agar hambaNya mau kembali ke jalan (fithrah)Nya
15. [10]Maka
adapun manusia, apabila Tuhan mengujinya lalu memuliakannya dan
memberinya kesenangan, maka dia berkata, "Tuhanku telah memuliakanku".
16. Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezekinya, maka dia berkata, "Tuhanku telah menghinakanku.”
- See more at: http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-fajr.html#more
فَأَمَّا
الإنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ
فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (١٥) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ
فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-fajr.html#more
فَأَمَّا
الإنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ
فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (١٥) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ
فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ - See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-fajr.html#more
hasud
tanya ustadz tentang hasud
tanya :
saya baru mendengar seorang teman sembuh dari sakit menahunnya. hati saya lega dan inshaa Allah ridho mendoakannya. tapi ketika saya mendengar kabar tentang seseorang berperangai buruk yang saya kenal di ambang kesuksesan, sebagian hati saya tidak rela. meski sebagian lainnya mengingatkan agar tidak ada hasud. dan bahwa rizqi tiap orang ada di tangan Allah. bagaimana implikasinya dengan al khoir dan al ma'ruf? apakah termasuk didalamnya? atau ada sudut pandang lain?
jawab :
hal yang dirasakan sangat wajar karena itu pembawaan manusia (pada masing2 diri kita ada fujur dan taqwa). normal. bukan manusia kalau tidak memilikinya. tapi fithrah (al-khair) kecenderungan kpd nilai2 ilahiah-lah yang disarankan agama agar dipelihara dan ditumbuhkembangkan. ini mengenai sikap. sedang menyangkut apa yang sedang disikapi, coba dibaca QS. Ali Imran : 178 atau QS. Al Mu'minun : 55-56 atau QS. Taubah : 85
QS. Ali Imran : 178
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami kepada mereka[5] adalah lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; mereka akan mendapat azab yang menghinakan[6].
QS. Al Mu'minun : 55-56
tanya :
saya baru mendengar seorang teman sembuh dari sakit menahunnya. hati saya lega dan inshaa Allah ridho mendoakannya. tapi ketika saya mendengar kabar tentang seseorang berperangai buruk yang saya kenal di ambang kesuksesan, sebagian hati saya tidak rela. meski sebagian lainnya mengingatkan agar tidak ada hasud. dan bahwa rizqi tiap orang ada di tangan Allah. bagaimana implikasinya dengan al khoir dan al ma'ruf? apakah termasuk didalamnya? atau ada sudut pandang lain?
jawab :
hal yang dirasakan sangat wajar karena itu pembawaan manusia (pada masing2 diri kita ada fujur dan taqwa). normal. bukan manusia kalau tidak memilikinya. tapi fithrah (al-khair) kecenderungan kpd nilai2 ilahiah-lah yang disarankan agama agar dipelihara dan ditumbuhkembangkan. ini mengenai sikap. sedang menyangkut apa yang sedang disikapi, coba dibaca QS. Ali Imran : 178 atau QS. Al Mu'minun : 55-56 atau QS. Taubah : 85
QS. Ali Imran : 178
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami kepada mereka[5] adalah lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa mereka semakin bertambah; mereka akan mendapat azab yang menghinakan[6].
QS. Al Mu'minun : 55-56
55. Apakah mereka mengira bahwa Kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu (berarti bahwa),
56. Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka[12]? (Tidak), tetapi mereka tidak menyadarinya[13].
QS. At Taubah : 85
85. Dan janganlah engkau (Muhammad) kagum terhadap harta dan anak-anak mereka[17]. Sesungguhnya dengan itu Allah hendaki menyiksa mereka di dunia[18] dan agar nyawa mereka melayang, sedang mereka dalam keadaan kafir.
Minggu, 28 Juni 2015
assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
sejujurnya, saya hanya ingin menuliskan perjalanan hidup pribadi saya.
saya tidak menganggap ini sebuah perjalanan yang istimewa. tapi hati kecil saya selalu ingin merangkainya dalam sebuah cerita. hal2 yang biasa2 saja, seperti bagaimana saya sudah dikandung oleh ibu saya sebelum beliau menikah secara resmi. bagaimana saya menjalani hidup terpisah dari keluarga kandung saya. bagaimana saya dipertemukan dengan Islam. dan banyak hal2 kecil lainnya.
hal2 kecil itu satu demi satu membuka kesadaran saya pada hakikat kehidupan yang sudah ditetapkan untuk saya di Lauhul Mahfuz. terangkai dengan begitu sempurna dan keindahan yang luar biasa, meski tidak seharipun terlewati tanpa kesedihan. bahkan saya tidak jarang tidak tahu benar darimana kesedihan2 itu berasal. padahal realitanya saya cukup makan, pakaian dan papan.
selalu muncul kerinduan akan sesuatu di ujung gelap relung hati yang terdalam. kadang2 datang secercah sinar lembut menerangi, dan ketika saya memperjelas pandangan, wajahNya seolah hadir disana. kerinduan sayapun terbayar seketika. semua itu selalu berulang. tidak peduli betapa bahagia atau menderitanya saya, kerinduan itu selalu timbul, juga kemudian tenggelam.
saya jadi melantur ini. ini saat pertama saya ketukkan jari jemari di papan keyboards. mungkin saya masih grogi. hal2 kecil yang ingin saya tuliskan belum terangkai benar di kepala saya. inshaa Allah nanti akan saya lanjutkan, setelah semuanya kembali mendesak dan mendorong jari jemari saya merangkainya dalam sebuag cerita.
hanya satu yang selalu tertanam di benak saya. apapun itu, saya hidup karena cinta dan kasih sayangNya. semoga teman2 yang sudi membaca ini juga merasakan hal yang sama. harapan terbesar saya, saya akan kembali kepadaNya dengan rasa cinta yang semoga saja sama. sehingga saya layak untuk melihat wajahNya. aamiin.....
kita akan lanjutkan obrolan "ngelantur" ini dilain waktu, dengan seijinNya.
wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
sejujurnya, saya hanya ingin menuliskan perjalanan hidup pribadi saya.
saya tidak menganggap ini sebuah perjalanan yang istimewa. tapi hati kecil saya selalu ingin merangkainya dalam sebuah cerita. hal2 yang biasa2 saja, seperti bagaimana saya sudah dikandung oleh ibu saya sebelum beliau menikah secara resmi. bagaimana saya menjalani hidup terpisah dari keluarga kandung saya. bagaimana saya dipertemukan dengan Islam. dan banyak hal2 kecil lainnya.
hal2 kecil itu satu demi satu membuka kesadaran saya pada hakikat kehidupan yang sudah ditetapkan untuk saya di Lauhul Mahfuz. terangkai dengan begitu sempurna dan keindahan yang luar biasa, meski tidak seharipun terlewati tanpa kesedihan. bahkan saya tidak jarang tidak tahu benar darimana kesedihan2 itu berasal. padahal realitanya saya cukup makan, pakaian dan papan.
selalu muncul kerinduan akan sesuatu di ujung gelap relung hati yang terdalam. kadang2 datang secercah sinar lembut menerangi, dan ketika saya memperjelas pandangan, wajahNya seolah hadir disana. kerinduan sayapun terbayar seketika. semua itu selalu berulang. tidak peduli betapa bahagia atau menderitanya saya, kerinduan itu selalu timbul, juga kemudian tenggelam.
saya jadi melantur ini. ini saat pertama saya ketukkan jari jemari di papan keyboards. mungkin saya masih grogi. hal2 kecil yang ingin saya tuliskan belum terangkai benar di kepala saya. inshaa Allah nanti akan saya lanjutkan, setelah semuanya kembali mendesak dan mendorong jari jemari saya merangkainya dalam sebuag cerita.
hanya satu yang selalu tertanam di benak saya. apapun itu, saya hidup karena cinta dan kasih sayangNya. semoga teman2 yang sudi membaca ini juga merasakan hal yang sama. harapan terbesar saya, saya akan kembali kepadaNya dengan rasa cinta yang semoga saja sama. sehingga saya layak untuk melihat wajahNya. aamiin.....
kita akan lanjutkan obrolan "ngelantur" ini dilain waktu, dengan seijinNya.
wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
Langganan:
Komentar (Atom)